Perjuangan 10 Tahun untuk Mendapatkan Domain Impian
Pernah nggak sih kamu naksir sesuatu, tapi butuh waktu bertahun-tahun buat benar-benar memilikinya? Bukan soal barang mewah atau gadget terbaru, tapi sebuah domain website yang jadi identitas di dunia digital. Kedengarannya sepele, tapi buat saya pribadi, ini adalah perjalanan panjang penuh drama, penantian, bahkan sedikit “patah hati” sebelum akhirnya bisa tersenyum lega.
Table Of Content
Domain itu adalah fizh.net—sebuah nama singkat, sederhana, tapi punya makna mendalam buat saya. Dan perjalanan untuk benar-benar mendapatkannya butuh waktu hampir 10 tahun.
Kenapa Domain Itu Penting?
Buat sebagian orang, domain mungkin hanya sekadar alamat website. Tapi bagi yang berkecimpung di dunia digital, domain lebih dari itu—sebuah identitas, brand pribadi, sekaligus aset digital. Sama seperti nama toko di dunia nyata, domain bisa jadi pembeda, bahkan cerminan jati diri.
Nah, itulah alasan kenapa saya begitu ngotot ingin memiliki domain fizh.net. Nama ini sederhana, singkat, mudah diingat, dan paling penting: merepresentasikan identitas saya sendiri. Sayangnya, perjalanan untuk benar-benar memilikinya tidaklah mudah.
Awal Perjalanan: Dari Marketplace Facebook
Kembali ke sekitar satu dekade lalu, saya menemukan seseorang yang menjual domain fizh.net di marketplace Facebook. Tanpa pikir panjang, saya langsung membelinya. Rasanya seperti jackpot—akhirnya bisa punya domain sesuai impian.
Domain ini sempat aktif dan bisa saya gunakan sekitar 3 bulan. Saya mulai membangun website sederhana dengan nama itu, dan ada rasa puas luar biasa.
Sayangnya, kebahagiaan itu nggak bertahan lama.
Masalah yang Datang Tiba-Tiba
Setelah 3 bulan berjalan, tiba-tiba domain itu nggak bisa dipakai lagi. Saya coba cek pengaturan, coba hubungi pihak penjual, tapi hasilnya nihil. Domain seakan “menghilang” begitu saja dari genggaman.
Rasanya tentu campur aduk: kecewa, bingung, dan agak kesal juga. Bayangkan, baru saja mulai membangun sesuatu dengan serius, tiba-tiba harus kehilangan.
Rintangan Terbesar: Take Over 3000 USD
Saat coba mencari tahu, ternyata domain fizh.net masih aktif tapi sudah tidak dalam kendali saya. Pilihan yang ada waktu itu adalah melakukan take over melalui pihak ketiga. Masalahnya, biayanya tidak main-main: sekitar 3.000 USD.
Untuk ukuran domain pribadi, angka itu jelas terlalu mahal. Rasanya seperti dipaksa memilih antara menyerah atau merogoh kocek dalam-dalam. Dan saat itu, tentu saja saya memilih menunggu.
Menunggu Hampir 10 Tahun
Inilah bagian paling berat: menunggu.
Setiap tahun saya selalu cek status domain fizh.net. Kadang masih aktif dimiliki orang lain, kadang masuk status pending. Harapan selalu ada, tapi harus sabar menunggu momen yang tepat.
Menunggu domain jatuh tempo atau tidak diperpanjang itu seperti menunggu jodoh: kita tidak tahu kapan waktunya tiba. Sering kali muncul rasa putus asa, bahkan sempat berpikir untuk mengganti ke domain lain.
Namun, di balik itu semua, ada keyakinan bahwa suatu hari domain ini akan kembali ke tangan saya.
Momen yang Ditunggu-Tunggu
Setelah hampir 10 tahun menunggu, akhirnya momen itu datang juga. Domain fizh.net kembali tersedia untuk dibeli. Dan kali ini saya tidak menyia-nyiakan kesempatan—langsung saya amankan.
Rasanya luar biasa, seperti menuntaskan perjalanan panjang penuh drama. Ada lega, senang, sekaligus bangga, karena perjuangan panjang itu akhirnya terbayar lunas.
Pelajaran Berharga dari Perjalanan Ini
Dari pengalaman panjang ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik:
- Kesabaran adalah kunci. Tidak semua hal bisa didapatkan secara instan.
- Domain adalah aset digital. Jangan anggap remeh, karena nilainya bisa sangat tinggi.
- Timing itu penting. Kadang kita hanya perlu menunggu momen yang tepat untuk mendapatkan apa yang kita mau.
- Identitas online itu berharga. Sama seperti nama di dunia nyata, domain bisa jadi cerminan siapa kita.
- Jangan mudah menyerah. Meski jalannya panjang, kalau memang penting, perjuangan pasti ada hasilnya.
Penutup
Perjalanan mendapatkan fizh.net bukan sekadar tentang domain, tapi juga tentang kesabaran, konsistensi, dan keyakinan untuk tidak menyerah pada hal yang benar-benar kita inginkan.
Bagi siapa pun yang sedang berjuang mendapatkan domain impian, pesan saya sederhana: jangan cepat menyerah. Kadang, waktu adalah kunci terbaik untuk meraih apa yang kamu mau.
Hari ini, setelah hampir 10 tahun, saya bisa dengan bangga bilang: domain impian itu akhirnya resmi jadi milik saya. Dan perjuangan panjang itu membuat arti memiliki domain ini terasa jauh lebih istimewa.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.